Skip to content Skip to sidebar Skip to footer
SELAMAT DATANG Di WEB SMKS TARUNA KARYA KAB. TANGERANG - BANTEN
KONSENTRASI KEAHLIAN : Teknik Mekanik Industri, Teknik Kendaraan Ringan , Desain Komunikasi Visual

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PANDUAN MPLS TAHUN PELAJARAN 2025/2026

 


penyusunan Panduan MPLS Tahun Ajaran 2025/2026 harus merujuk pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru.

Pengalaman pertama murid di sekolah sangat memengaruhi pandangannya terhadap dunia pendidikan. Oleh karena itu, Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) harus dirancang agar menggembirakan, mendukung kesiapan belajar, dan memberi rasa aman dan nyaman. Kegiatan MPLS harus membantu murid merasa diterima, bersemangat belajar, dan membentuk karakter positif.

MPLS juga mendorong pembelajaran yang berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful). Kegiatan seperti Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (G7KAIH), Pertemuan Pagi Ceria, dan pembiasaan hidup bersih sehat, menjadi bagian penting dari proses ini.

Lebih jauh, MPLS diharapkan membangun ekosistem pendidikan yang melibatkan empat pusat pendidikan: sekolah, keluarga, masyarakat, dan media. Kolaborasi ini sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang murid secara menyeluruh.

Pada tahun ajaran 2025/2026, tema kegiatan MPLS adalah MPLS Ramah. Hal ini bermakna bahwa kegiatan MPLS Ramah dirancang dan dilaksanakan dengan memuliakan, menghormati hak anak, dan menjunjung tinggi nilai karakter untuk mewujudkan lingkungan belajar aman, nyaman, dan menggembirakan melalui pemberian pengalaman belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.

Agar pelaksanaan MPLS Ramah berjalan efektif dan terhindar dari praktik yang tidak mendidik, maka perlu disusun Panduan Pelaksanaan MPLS Ramah Tahun Ajaran 2025/2026 untuk jenjang PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK termasuk untuk Sekolah Luar Biasa. Panduan ini akan menjadi acuan bagi semua pihak dalam menyelenggarakan MPLS Ramah yang aman, nyaman, dan menggembirakan.

A.      Dasar Hukum

 

Dasar hukum yang menjadi acuan dalam kegiatan MPLS Ramah Tahun Ajaran 2025/2026 meliputi:

  1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
  2. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter;
  3. Peraturan Presiden Nomor 188 Tahun 2024 tentang Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah;
  4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti;
  5. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 46 Tahun 2023 Tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan;
  6. Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 1 Tahun 2024 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah;
  7. Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Tahun 2019 tentang Peningkatan Status Kesehatan Peserta Didik;
  8. Surat Edaran Bersama Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Agama, dan Menteri Dalam negeri Nomor 1 Tahun 2025 tentang Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan;
  9. Surat Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 49/M/2023 Tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pelaksanaan Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan;
  10. Surat Edaran Dirjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen nomor 3584/C/DM.00.02/2025 tentang Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter di Satuan Pendidikan melalui Gerakan Tujuh kebiasaan Anak Indonesia Hebat.



A.      Pengertian

Masa Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan (MPLS) adalah kegiatan pertama bagi murid baru yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk menumbuhkan dan memperkuat karakter serta profil lulusan melalui pengenalan warga satuan pendidikan, pengenalan kurikulum (visi, misi, tujuan, intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler dan budaya), lingkungan satuan pendidikan, dan lingkungan sekitarnya.

 

Pada tahun ajaran 2025/2026, tema MPLS adalah MPLS Ramah. Hal ini bermakna bahwa kegiatan MPLS Ramah dirancang dan dilaksanakan dengan memuliakan, menghormati hak anak, dan menjunjung tinggi nilai karakter untuk mewujudkan lingkungan belajar aman, nyaman, dan menggembirakan melalui pemberian pengalaman belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.

Pengertian MPLS Ramah di atas menegaskan beberapa poin penting, antara lain

  1. Kegiatan Pertama bagi Murid Baru. MPLS Ramah adalah kegiatan pertama di awal tahun ajaran baru bagi murid baru di lingkungan belajar yang baru.
  2. Menumbuhkan dan Memperkuat Karakter serta Profil Lulusan. Upaya penumbuhan dan penguatan karakter serta profil lulusan sudah dilakukan pihak satuan pendidikan sejak MPLS Ramah dilaksanakan. Beberapa aktivitas yang dilakukan antara lain Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Pertemuan Pagi Ceria, dan pengenalan profil lulusan, serta aktivitas lainnya terkait program pencegahan penyimpangan isu sosial.
  3. Pengenalan Warga Satuan Pendidikan. MPLS Ramah merupakan upaya awal untuk mengenalkan dan mendekatkan murid baru kepada seluruh komponen warga satuan pendidikan, mulai dari kepala satuan pendidikan, guru, tenaga kependidikan, murid, karyawan/petugas, dan lainnya untuk mewujudkan kemitraan pembelajaran yang lebih baik.
  4. Pengenalan Kurikulum. Pada saat MPLS Ramah, satuan pendidikan memberikan pengenalan kurikulum yang terdiri dari pengenalan visi, misi, tujuan, kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya satuan pendidikan kepada murid baru.
  5. Pengenalan Lingkungan Satuan Pendidikan. Satuan pendidikan memberikan informasi tentang denah satuan pendidikan, sarana dan prasarana yang tersedia, seperti ruang kelas, laboratorium, perpustakaan, kantin, fasilitas olahraga, tempat bermain, dan fasilitas lainnya yang dapat digunakan.
  6. Pengenalan Lingkungan sekitar Satuan Pendidikan. Pada saat MPLS Ramah, murid diperkenalkan fasilitas umum terdekat sekitar satuan pendidikan seperti puskesmas, tempat ibadah, kantor kelurahan, dan fasilitas umum lainnya.

B.      Maksud dan Tujuan

  1. Menumbuhkan dan menguatkan karakter serta profil lulusan murid baru melalui Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Pertemuan Pagi Ceria, pengenalan profil lulusan dan aktivitas lainnya terkait program pencegahan penyimpangan isu sosial.
  2. Membantu murid baru mengenal, beradaptasi, dan berinteraksi positif dengan warga satuan pendidikan.
  3. Membantu murid baru mengenal dan beradaptasi terhadap sarana prasarana yang tersedia di lingkungan satuan pendidikan.
  4. Membantu murid baru mengenal dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitar satuan pendidikan.
  5. Membantu murid baru mengenal kurikulum (visi, misi, tujuan, intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya) satuan pendidikan.
  6. Membantu guru mengenal karakteristik dan kebutuhan perkembangan setiap murid agar dapat merencanakan dan melaksanakan pembelajaran mendalam yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.

 

C.      Manfaat

  1. Karakter dan Profil Lulusan Murid baru dapat tumbuh dan kuat melalui Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Pertemuan Pagi Ceria, pengenalan profil lulusan dan aktivitas lainnya terkait program pencegahan penyimpangan isu sosial.
  2. Murid baru dapat mengenal, beradaptasi, dan berinteraksi positif dengan warga satuan pendidikan.
  3. Murid baru dapat mengenal dan beradaptasi terhadap sarana prasarana yang tersedia dan dapat digunakan di lingkungan satuan pendidikan.
  4. Murid baru dapat mengenal dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitar satuan pendidikan.
  5. Murid baru mengenal kurikulum (visi, misi, tujuan, intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, dan budaya) satuan pendidikan.
  6. Guru dapat mengenal karakteristik dan kebutuhan perkembangan setiap murid agar dapat merencanakan dan melaksanakan pembelajaran mendalam yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.

 

D.      Prinsip

Prinsip yang berfungsi sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan MPLS Ramah agar berjalan secara efektif, mendidik, dan menggembirakan bagi seluruh murid baru, sebagai berikut:

  1. Ramah. Kegiatan MPLS Ramah dirancang dan dilaksanakan dengan memuliakan, menghormati hak anak, dan menjunjung tinggi nilai karakter untuk mewujudkan lingkungan belajar aman, nyaman, dan menggembirakan melalui pemberian pengalaman belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
  2. Edukatif. Setiap kegiatan MPLS Ramah harus mengandung nilai-nilai pendidikan. Artinya, seluruh materi dan metode yang digunakan dalam MPLS Ramah harus berorientasi pada pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan karakter murid.
  3.  Efektif dan Efisien. Efektif berarti kegiatan harus sesuai dengan maksud dan tujuan MPLS Ramah untuk membantu murid mengenal dan beradaptasi di satuan pendidikan baru. Efisien berarti pelaksanaan kegiatan MPLS Ramah menggunakan sumber daya yang optimal dan tidak berlebihan.
  4.  Inklusif. Kegiatan MPLS Ramah harus bisa diakses oleh seluruh murid baru tanpa terkecuali, dan satuan pendidikan harus memastikan bahwa semua murid baru dapat mengikuti MPLS Ramah tanpa hambatan finansial atau logistik.
  5. Partisipatif. Penyelenggaraan MPLS Ramah harus melibatkan seluruh warga satuan pendidikan dan komite satuan pendidikan. Keterlibatan semua pihak akan memastikan bahwa MPLS Ramah menjadi tanggung jawab bersama dan dilaksanakan secara kolaboratif.
  6. Fleksibilitas. Satuan pendidikan dapat menyesuaikan pelaksanaan MPLS Ramah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mengacu pada panduan yang telah ditetapkan.

 

E.      Waktu Pelaksanaan

Kegiatan MPLS Ramah bagi murid baru dilaksanakan dalam jangka waktu selama 5 (lima) hari pada jam kerja satuan pendidikan formal, sesuai dengan kalender akademik dan jadwal pembelajaran yang berlaku. Periode pelaksanaan MPLS Ramah dilaksanakan pada minggu pertama awal tahun ajaran.

Namun ketentuan waktu ini tidak berlaku bagi satuan pendidikan berasrama. Pengecualian ini diberikan dengan mempertimbangkan bahwa satuan pendidikan berasrama atau boarding school memiliki kebutuhan adaptasi yang lebih kompleks bagi murid baru. Selain pengenalan lingkungan belajar, murid juga perlu beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggal, peraturan asrama, jadwal harian yang lebih ketat, serta interaksi sosial dalam komunitas berasrama yang berlangsung 24 jam. Oleh karena itu, bagi satuan pendidikan berasrama, jangka waktu MPLS Ramah dapat lebih dari 5 hari, disesuaikan dengan kebutuhan adaptasi yang lebih mendalam, namun tetap harus berpedoman pada prinsip pelaksanaan MPLS Ramah.






A.      Materi dan Ruang Lingkup Materi

Materi dan ruang lingkup materi MPLS Ramah harus relevan dengan maksud dan tujuan pengenalan lingkungan satuan pendidikan.

1.    Penumbuhan dan Penguatan Karakter serta Profil Lulusan

Materi ini bertujuan untuk menumbuhkan dan menguatkan karakter serta profil lulusan murid baru melalui Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Pertemuan Pagi Ceria, pengenalan profil lulusan, dan aktivitas lainnya.

 

a.       Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat meliputi:

1)         Bangun Pagi: Menekankan pentingnya disiplin waktu.

2)         Beribadah: Mendorong pengembangan spiritual.

3)         Berolahraga: Meningkatkan kesadaran akan kesehatan fisik.

4)         Makan Sehat dan Bergizi: Membiasakan pola makan sehat.

5)         Gemar Belajar: Menumbuhkan motivasi belajar sepanjang hayat.

6)         Bermasyarakat: Mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan peduli sesama.

7)         Tidur Cepat: Menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.



No

Buku

Tautan

1

Panduan Penerapan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Jenjang PAUD

 

https://s.id/panduan7kaih_paud

2

Panduan Penerapan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Jenjang SD

 

https://s.id/panduan7kaih_sd

3

Panduan Penerapan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Jenjang SMP

 

https://s.id/panduan7kaih_smp

4

Panduan Penerapan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Jenjang SMA/K

 

https://s.id/panduan7kaih_sma


5

Panduan Penerapan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat untuk Orang Tua

 

https://s.id/panduan7kaih_ortu

6

Panduan Penerapan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat untuk Guru, Orang Tua, dan Satuan Pendidikan pada SLB

 

https://s.id/panduan7kaih_SLB



a.       Pertemuan Pagi Ceria meliputi:

1)         Senam Anak Indonesia Hebat: untuk menjaga kesehatan fisik dan membangkitkan semangat.                                                 Senam Anak Indonesia Hebat

2)         Menyanyikan Lagu Indonesia Raya: untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, solidaritas keindonesiaan, dan membangkitkan semangat.

3)         Doa Bersama: dilakukan sebelum memulai pelajaran untuk memohon kelancaran dan keberkahan dalam proses belajar.

 

b.          Profil Lulusan meliputi:

1)         Dimensi Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME mengacu pada individu yang memiliki keyakinan dan mengamalkan ajaran agama/kepercayaannya, berakhlak mulia, serta menjaga hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia, dan lingkungan.

2)         Dimensi kewargaan mengacu pada individu yang bangga akan identitas dan budayanya, menghargai keberagaman, menjaga persatuan bangsa, menaati aturan bernegara dan bermasyarakat, serta menjaga keberlanjutan kehidupan, lingkungan, dan harmoni antarbangsa.

3)         Dimensi penalaran kritis mengacu pada individu yang memiliki rasa ingin tahu, mampu berpikir logis dan analitis, serta mampu menganalisis dan menyelesaikan permasalahan, berargumentasi logis, dan memanfaatkan literasi dan numerasi untuk memecahkan masalah.

4)         Dimensi kreativitas mengacu pada individu yang mampu berperilaku produktif, menciptakan inovasi, dan merumuskan solusi bagi permasalahan di sekitarnya.

5)         Dimensi kolaborasi mengacu pada individu yang membiasakan diri untuk peduli dan berbagi, serta membangun kerja sama dengan berbagai kalangan di lingkungan sekitar.

6)         Dimensi kemandirian mengacu pada individu yang mampu bertanggung jawab, berinisiatif, dan beradaptasi dalam pembelajaran dan pengembangan diri.


7)         Dimensi kesehatan mengacu pada individu yang menjalankan pola hidup bersih dan sehat berdasarkan pemahaman tentang kebugaran, kesehatan fisik dan mental, dan berkontribusi secara positif terhadap lingkungannya.

8)         Dimensi komunikasi mengacu pada individu yang memiliki kemampuan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis dengan baik dan benar, sesuai etika dalam beragam konteks dan moda.

 

c.          Pencegahan Penyimpangan Isu Sosial

Materi ini terdiri dari materi wajib dan pilihan. Materi wajib yang diperkenalkan bagi murid baru agar terhindar dan mengetahui resikonya terkait isu kekerasan, penyalahgunaan NAPZA, dan Judi Online. Sedangkan, materi pilihan yang dapat diperkenalkan pada murid baru antara lain terkait isu pornografi, perkawinan anak, dan isu sosial lainnya agar mereka terhindar dari berbagai penyimpangan isu sosial di masyarakat.

 

2.    Pengenalan dan Interaksi Positif dengan Warga Satuan Pendidikan

Materi ini bertujuan untuk membantu murid baru mengenal, beradaptasi, dan berinteraksi positif dengan sesama murid, kepala satuan pendidikan, guru, tenaga kependidikan, karyawan/petugas, dan warga satuan pendidikan lainnya. Sehingga murid baru merasa betah dan nyaman saat di satuan pendidikan dan terwujud kemitraan pembelajaran yang lebih baik.

 

3.    Pengenalan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan

Materi ini membantu murid baru untuk mengenal, beradaptasi, dan memanfaatkan sarana prasarana yang tersedia di satuan pendidikan. Materi ini mencakup:

  • a.          Denah satuan pendidikan. Memperkenalkan denah dan tata letak gedung-gedung, ruang kelas, kantor, fasilitas ibadah, kantin, dan area penting lainnya.
  • b.          Fungsi setiap ruangan. Menjelaskan fungsi dan tujuan setiap ruangan atau area di satuan pendidikan.
  • c.          Aksesibilitas dan keamanan. Menginformasikan jalur evakuasi, titik kumpul darurat, prosedur keamanan, dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.
  • d.          Fasilitas satuan pendidikan. Mengajak murid berkeliling untuk mengenal berbagai fasilitas sekaligus menjelaskan fungsi dan cara penggunaannya, seperti perpustakaan, laboratorium (komputer, IPA, bahasa), ruang kesenian, lapangan olahraga, kantin sehat, toilet, dan unit kesehatan satuan pendidikan (UKS).

4.    Pengenalan Kondisi Lingkungan Sekitar Satuan Pendidikan

Materi ini membantu murid baru untuk mengenal, beradaptasi, dan memahami kondisi lingkungan sekitar satuan pendidikan. Selain itu, perlu dilakukan kegiatan untuk membangun kesadaran murid baru bahwa mereka hidup tidak hanya di lingkungan satuan pendidikan tetapi juga perlu bermasyarakat. Misalnya dengan mengadakan bakti sosial di masyarakat sekitar satuan pendidikan yang kurang mampu secara ekonomi ataupun bergotong royong melakukan kerja bakti menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Bakti sosial dapat dilakukan di akhir kegiatan MPLS Ramah.


5.    Pengenalan Visi, Misi, dan Tujuan sebagai Ciri Khas Satuan Pendidikan

Materi ini membantu murid baru mengenal visi, misi, dan tujuan satuan pendidikannya sehingga dapat memberikan keselarasan pemahaman murid baru tentang cita-cita dan tujuan luhur yang ingin dicapai, identitas dan operasional satuan pendidikan untuk menanamkan rasa kebanggaan pada murid.

 

6.    Pengenalan Intrakurikuler dan Kokurikuler di Satuan Pendidikan

Materi ini membantu murid untuk mengetahui seluruh mata pelajaran wajib dan pilihan (intrakurikuler) serta kokurikuler yang dilaksanakan di satuan pendidikan. Termasuk proses pembelajaran yang berlangsung, dan strategi efektif untuk meningkatkan kompetensinya di jenjang pendidikan yang baru. Materi ini dapat meliputi diskusi tentang pembelajaran bermakna, berkesadaran, dan menggembirakan, partisipasi aktif dalam pembelajaran, pemanfaatan berbagai media dan teknologi, pembimbingan dalam belajar, dan budaya belajar.

 

7.    Pengenalan Ekstrakurikuler di Satuan Pendidikan

Materi ini membantu murid baru mengenal kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan satuan pendidikan untuk mengembangkan minat, bakat, dan potensi diri. Kegiatan pengenalan meliputi kedudukan, struktur pengurus, program dan kegiatan, jadwal dan mekanisme pendaftaran, serta manfaat yang diperoleh murid baru atas keterlibatan mereka di kegiatan tersebut. Selain itu, pada saat MPLS Ramah, satuan pendidikan dapat memberikan ruang bagi murid baru untuk menyalurkan minat, bakat, dan potensinya dengan mengadakan pentas minat dan bakat di akhir kegiatan MPLS Ramah.

 

8.    Pengenalan Budaya Satuan Pendidikan

Materi ini membantu murid untuk mengenal budaya satuan berupa program unggulan, kegiatan rutin, agenda tahunan, pembiasaan, keteladanan, budaya bersih dan sehat, peraturan dan tata tertib yang didalamnya antara lain mencakup hak dan kewajiban serta konsekuensi jika melakukan pelanggaran (harus jelas, mendidik, fokus pada pembentukan disiplin positif).

 

B.      Hal yang Dilarang

Pelarangan beberapa kegiatan bertujuan untuk menghilangkan praktik perpeloncoan, kekerasan, dan segala bentuk aktivitas yang merugikan serta tidak mendidik bagi murid baru. Pelanggaran terhadap larangan ini dapat berujung pada sanksi tegas. Beberapa kegiatan yang tidak boleh dilaksanakan dalam MPLS Ramah:

  1. Memberikan Tugas yang Tidak Masuk Akal atau Tidak Relevan. Tugas-tugas yang diberikan kepada murid baru selama MPLS Ramah harus memiliki nilai edukatif dan relevan dengan tujuan pengenalan lingkungan satuan pendidikan. Pemberian tugas yang berbentuk merendahkan martabat dan hak anak, serta tidak menjunjung tinggi nilai karakter merupakan hal yang dilarang pada MPLS Ramah.
  2. Aktivitas yang Mengarah pada Kekerasan. Filosofi utama MPLS Ramah adalah kegiatan edukatif tanpa perpeloncoan. Oleh karena itu, semua aktivitas yang mengarah pada perpeloncoan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dilarang. Selain itu pemberian hukuman bagi murid yang bersifat fisik, verbal, maupun psikis yang tidak mendidik atau mengarah pada kekerasan adalah mutlak dilarang. Beberapa tindakan dan kegiatan dimaksud mencakup bentakan, cacian, ejekan, perundungan, sentuhan fisik yang tidak pantas, atau tindakan lain yang dapat merendahkan martabat atau menyebabkan ketidaknyamanan fisik maupun mental murid.
  3. Kegiatan MPLS Ramah tanpa Pengawasan Guru. Seluruh kegiatan MPLS Ramah, baik yang dilakukan di dalam dan di luar lingkungan satuan pendidikan, wajib dilakukan dalam pengawasan dan pendampingan guru. Apabila ada kegiatan MPLS Ramah yang dilakukan di luar lingkungan satuan pendidikan, maka harus diketahui dan mendapatkan izin tertulis oleh orang tua/wali murid.
  4. Penggunaan Atribut yang Tidak Edukatif dan Tidak Relevan. Penggunaan atribut dalam MPLS Ramah tidak diperbolehkan berkaitan dengan praktik perpeloncoan yang tidak memiliki nilai edukasi. Atribut yang tidak edukatif dan tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran dilarang karena dapat mempermalukan murid, melukai martabat, dan berpotensi berdampak negatif terhadap kondisi psikologis murid. Beberapa contoh atribut yang dilarang, antara lain:

  • a.         Tas karung, tas belanja plastik, dan sejenisnya.
  • b.         Kaos kaki berwarna-warni tidak simetris, dan sejenisnya.
  • c.         Aksesoris di kepala yang tidak wajar.
  • d.         Alas kaki yang tidak wajar.
  • e.         Papan nama yang berbentuk rumit dan menyulitkan dalam pembuatannya dan/atau berisi konten yang tidak bermanfaat.
  • f.          Atribut lainnya yang tidak relevan dengan aktivitas pembelajaran.

 

C.      Pakaian Seragam

Tidak ada ketentuan khusus terkait pakaian seragam dalam pelaksanaan MPLS Ramah. Satuan pendidikan dapat menganjurkan penggunaan pakaian seragam jenjang sebelumnya, pakaian seragam olahraga jenjang sebelumnya, atau pakaian lainnya tanpa memberatkan orang tua/wali murid baru.



Contoh Kegiatan Jenjang SMA/K sederajat

  

HARI 1

Tujuan:

1.       Menumbuhkan dan menguatkan karakter serta profil lulusan bagi murid baru

2.       Membantu murid baru mengenal kurikulum satuan pendidikan

3.      Membantu murid baru mengenal dan beradaptasi terhadap sarana prasarana yang tersedia di lingkungan satuan pendidikan

4.       Membantu murid baru mengenal dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitar satuan pendidikan

Topik Kegiatan

Uraian Kegiatan

Durasi

Pertemuan Pagi Ceria

1.       Kegiatan Senam Anak Indonesia Hebat

2.       Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

3.       Berdoa Bersama

30 menit

Pengenalan visi, misi, dan tujuan sebagai ciri khas satuan pendidikan

Wawasan Wiyata Mandala Murid dan orang tua dikenalkan visi, misi, program dan budaya satuan pendidikan agar memahami dan menghargai fungsi satuan pendidikan sebagai tempat pembelajaran dan pengembangan diri.

 

 

 

45 menit

Pengenalan Budaya Satuan Pendidikan

Pengenalan fasilitas di lingkungan satuan pendidikan

Aku dan Sekolahku

Murid diajak tur keliling satuan pendidikan untuk melihat fasilitas pembelajaran agar lebih mengenal satuan pendidikan dan siap untuk memulai pembelajaran.

60 menit

Pengenalan kondisi lingkungan di sekitar satuan pendidikan

Aku dan Sekitarku

Murid diminta untuk identifikasi kondisi dan fasilitas yang terdapat di lingkungan sekitar satuan pendidikan untuk mengetahui layanan, akses, dan akomodasi pembelajaran.

45 menit

Total

180 menit

HARI 2

Tujuan:


1.       Menumbuhkan dan menguatkan karakter serta profil lulusan bagi murid baru

2.       Membantu murid baru mengenal, beradaptasi, dan berinteraksi positif dengan warga satuan pendidikan

Topik Kegiatan

Uraian Kegiatan

Durasi

Pertemuan Pagi Ceria

1.       Kegiatan Senam Anak Indonesia Hebat

2.       Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

3.       Berdoa Bersama

30 menit

Pengenalan dengan sesama murid dan guru

Ruang Perjumpaan Murid Baru

Murid diajak untuk berbagi cerita tentang harapan dan

kekhawatirannya menjadi murid baru dan mendiskusikan

solusinya dengan Pohon Harapan dan Pohon Solusi. .

105 menit

Pengenalan dengan tenaga kependidikan dan warga satuan pendidikan

Pengenalan Profil Lulusan

Profil Lulusan

Murid dikenalkan 8 Profil Lulusan yaitu Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME, Kewargaan, Penalaran Kritis, Kreativitas, Kolaborasi, Kemandirian, Kesehatan dan Komunikasi.

30 menit

Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Aku Anak Indonesia Hebat, Karakterku Kuat

Murid diperkenalkan nilai Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dengan bernyanyi, beraksi dan simulasi catatan harian.

75 menit

Total

240 menit

HARI 3

Tujuan:

1.       Menumbuhkan dan menguatkan karakter serta profil lulusan bagi murid baru

2.       Membantu murid baru mengenal kurikulum satuan pendidikan

Topik Kegiatan

Uraian Kegiatan

Durasi

Pertemuan Pagi Ceria

1.    Kegiatan Senam Anak Indonesia Hebat

2.    Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

3.    Berdoa Bersama

30 menit


1.       Pengenalan

intrakurikuler dan kokurikuler

 

2.       Pengenalan kegiatan ekstrakurikuler

Eksplorasi Diri: Mengenali Potensi yang Ada

Murid diajak untuk mengidentifikasi dan memahami potensi diri melalui analisis

SWOT sederhana.

30 menit

Menghubungkan Minat dan Bakat

Murid diperkenalkan dengan OSIS, MPK, Kepanduan dan Ekstrakurikuler untuk

dihubungkan dengan minat dan bakatnya yang telah dieksplorasi.

60 menit

Penumbuhan Motivasi, Semangat, dan Cara Belajar yang Efektif

Murid diperkenalkan cara belajar efektif dan menyenangkan dengan metode pembelajaran mendalam (deep learning)

120 menit

Total

240 menit

HARI 4

Tujuan:

1.       Menumbuhkan dan menguatkan karakter serta profil lulusan bagi murid baru

2.       Membantu murid baru mengenal dan beradaptasi terhadap sarana prasarana yang tersedia di lingkungan satuan pendidikan

Topik Kegiatan

Uraian Kegiatan

Durasi

Pertemuan Pagi Ceria

1.       Kegiatan Senam Anak Indonesia Hebat

2.       Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

3.       Berdoa Bersama

30 menit

Pencegahan Kekerasan

Lingkungan Belajar Aman, Nyaman, dan Menggembirakan (LBANM) Murid diajak berdiskusi dengan membedakan lingkungan aman, lingkungan nyaman dan lingkungan menggembirakan.

80 menit

Pengenalan denah, tata letak, dan fungsi sarana prasarana di lingkungan satuan pendidikan

Pengenalan aksesibilitas dan keamanan satuan pendidikan

Pencegahan Isu Judi Online

Bahaya Judi Online

45 menit


 

Murid diajak menonton film “Kemenangan Sejati” dan refleksi kegiatan agar meningkatkan kesadaran dan dampak yang diakibatkan oleh judi online.

 

Pencegahan Isu NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif)

Bahaya NAPZA

Murid diajak menonton film terkait Bahaya Narkoba, membedakan mitos dan fakta,

serta membuat pohon komitmen bersama.

45 menit

Total

200 menit

HARI 5

Tujuan:

1.       Menumbuhkan dan menguatkan karakter serta profil lulusan bagi murid baru

2.       Membantu murid baru mengenal dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan sekitar satuan pendidikan

3.       Membantu murid baru mengenal kurikulum satuan pendidikan

Topik Kegiatan

Uraian Kegiatan

Durasi

Pertemuan Pagi Ceria

1.       Kegiatan Senam Anak Indonesia Hebat

2.       Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

3.       Berdoa Bersama

30 menit

Kegiatan Bermasyarakat

Aku, Kamu, dan Lingkungan Kita Bersama

Murid diajak untuk melakukan kegiatan sosial dan lingkungan seperti menanam pohon, memilah sampah, atau membersihkan satuan pendidikan.

120 menit

Pengenalan kegiatan ekstrakurikuler

Unjuk Bakat dan Minat Murid Murid diminta untuk menunjukan bakat dan minatnya baik dari bidang kesenian, olahraga, permainan tradisional, dan lainnya baik secara individu maupun kelompok.

120 menit

Total

250 menit












Panduan MPLS Tahun Ajaran 2025/2026 dimaksudkan sebagai pedoman bagi sekolah agar pelaksanaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah dapat berjalan dengan lancar dan memberikan kesan yang baik, menyenangkan, dan menggembirakan sehingga peserta didik baru dapat beradaptasi dengan lingkungan baru dan warga sekolah.


Pelaksanaan MPLS bagi siswa baru dilakukan dalam bentuk kegiatan yang bersifat edukatif dan kreatif untuk mewujudkan sekolah sebagai taman belajar yang nyaman bagi mereka.

MPLS dilaksanakan selama 3 (tiga) hari pada awal masuk tahun ajaran 2025/2026.  Waktu pelaksanaan MPLS disesuai jam belajar satuan pendidikan masing-masing.

Bentuk kegiatan MPLS dapat bersifat wajib maupun pilihan dengan memperhatikan tujuan pelaksanaan kegiatan. Berikut ini adalah beberapa bentuk kegiatan MPLS.

1. Kegiatan mengenali potensi diri siswa baru.

2. Kegiatan membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya.

3. Kegiatan menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai peserta didik baru.

4. Kegiatan mengembangkan interaksi positif antar peerta didik dan warga sekolah lainnya.

5. Kegiatan menumbuhkan perilaku positif pada diri peserta didik baru

Silabus MPLS

Kegiatan MPLS memiliki dua jenis kegiatan, yaitu kegiatan wajib dan kegiatan pilihan yang disesuaikan dengan silabus MPLS. Untuk materi kegiatan pilihan disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik lingkungan sekolah.

Silabus kegiatan MPLS baik wajib dan pilihan dibuat untuk mengintegrasikan kegiatan dan tujuan yang hendak dicapai.

Setidaknya ada lima tujuan dari silabus kegiatan MPLS, sebagai berikut.

1. Kegiatan mengenali potensi diri siswa baru

Kegiatan Wajib

a. Pengisian formulir siswa baru oleh orang tua/wali;

b. Kegiatan pengenalan siswa (khusus SD, siswa dapat dikenalkan oleh orang tua).

Kegiatan Pilihan

a. Diskusi konseling.

b. Mengenalkan kegiatan ekstra kurikuler yang ada di sekolah.

c. Melibatkan siswa secara aktif dalam setiap diskusi.

2. Kegiatan membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya.

Kegiatan Wajib

a. Kegiatan pengenalan warga sekolah;

b. Kegiatan pengenalan visi-misi, program, kegiatan, cara belajar, dan tata tertib sekolah;

c. Kegiatan pengenalan fasilitas sarana dan prasarana sekolah dengan memegang prinsip persamaan hak seluruh siswa;

d. Pengenalan stakeholders sekolah lainnya.

Kegiatan Pilihan

a. Pengenalan tata cara dan etika makan, tata cara penggunaan fasilitas toilet, dan tata cara berpakaian/sepatu.

b. Mengajak siswa berkeliling ke seluruh area sekolah, sambil menjelaskan setiap fasilitas, sarana, dan prasarana yang terdapat di sekolah serta kegunaannya.

c. Menginformasikan fasilitas-fasilitas umum di sekitar sekolah.

d. Menginformasikan kewajiban pemeliharaan fasilitas dan sarana prasarana sekolah dan fasilitas-fasilitas umum.

e. Kegiatan simulasi penanggulangan bencana.

f. Menginformasikan daerah rawan di sekitar sekolah.

g. Kegiatan pengenalan manfaat dan dampak teknologi informasi, termasuk sanksi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan terkait.

3. Kegiatan menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru

Kegiatan Wajib

a. Simulasi penyelesaian suatu masalah untuk menumbuhkan motivasi dan semangat belajar siswa;

b. Kegiatan pengenalan etika komunikasi, termasuk tata cara menyapa/berbicara menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Kegiatan Pilihan

a. Pengenalan metode pembelajaran dalam bentuk quantum learning (speed reading, easy writing, mind mapping, super memory system).

b. Mendatangkan narasumber dari berbagai profesi untuk berbagi pengalaman.

c. Kegiatan pengenalan kewirausahaan.

d. Kegiatan pengenalan institusi pasangan pada sekolah kejuruan.

4. Kegiatan mengembangkan interaksi positif antarsiswa dan warga sekolah lainnya

Kegiatan Wajib

a. Pembiasaan salam, senyum, sapa, sopan, dan santun;

b. Pengenalan etika pergaulan antar siswa serta antara siswa dengan guru dan tenaga kependidikan, termasuk kepada sikap simpati, empati, dan saling menghargai, serta sportif.

Kegiatan Pilihan

a. Kegiatan atraksi masing-masing kelas, antara lain perlombaan bidang kesenian, dan olahraga.

b. Kegiatan yang menjalin keakraban antar siswa dengan warga sekolah antara lain dengan permainan atau diskusi kelompok.

5. Kegiatan menumbuhkan perilaku positif pada diri siswa baru

Kegiatan Wajib

a. Kegiatan penanaman dan penumbuhan akhlak dan karakter.

b. Pengenalan budaya dan tata tertib sekolah.

c. Pemilihan tema kegiatan pengenalan lingkungan sekolah yang sesuai dengan nilai-nilai positif.

Kegiatan Pilihan

a. Beribadah keagamaan bersama, pengenalan pendidikan anti korupsi, cinta lingkungan hidup, dan cinta tanah air.

b. Kegiatan kebanggaan terhadap keanekaragaman dan kebhinekaan, antara lain pengenalan suku dan agama, penggunaan pakaian adat di sekolah.

c. Kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dan pengenalan tata cara membuang sampah sesuai dengan jenis sampah.

d. Penggunaan sumber daya sekolah secara efisien.

e. Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan pada saat bergantian memakai fasilitas sekolah.

f. Kegiatan pendidikan bahaya pornografi, narkotika psikotropika, dan zat adiktif lainnya antara lain bahaya merokok.

g. Kegiatan pengenalan dan keselamatan berlalu lintas.

Contoh Materi MPLS

Berikut ini adalah contoh materi MPLS yang dapat dimasukkan ke dalam penyusunan panduan MPLS Tahun Ajaran 2025/2025..

1. Arti dan Makna Wawasan Wiyata Mandala

2. Kepramukaan

3. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

4. Belajar Efektif

5. Pendidikan Karakter

6. Tata Krama Siswa

7. Tata Tertib Sekolah

8. Pengenalan Kurikulum

9.  Pembinaan Mental

10. Anti Perundungan

11. Profil Pelajar Pancasila (mengacu pada 7 kebiasaan anak Indonesia hebat yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat)

Pada kegiatan MPLS satuan Pendidikan diwajibkan menyampaikan sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).

Baca : Link Unduh Materi MPLS Tahun Ajaran 2025/2026

Komponen Panduan MPLS

Berikut adalah beberapa komponen yang ada di dalam Panduan MPLS Tahun Ajaran 2025/2026.

1. Latar Belakang

2. Dasar Hukum Pelaksanaan

3. Tujuan Kegiatan

4. Manfaat Kegiatan

5. Prinsip Penyelenggaraan

6. Silabus MPLS

7. Materi Kegiatan

8. Waktu Pelaksaan

9. Penutup

10., Lampiran



Post a Comment for "PANDUAN MPLS TAHUN PELAJARAN 2025/2026"